Jumat, 29 April 2011

‘Footprints’


One night I dreamed a dream.
I was walking along the beach with my Lord.
Across the dark sky flashed scenes from my life.
For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand,
one belong to me and one to my Lord.
When the last scene of my life shot before me,
I looked back at the footprints in the sand.
There was only one set of footprints.
I realized that this was the lowest and the saddest times of my life.
This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma.
‘Lord, You told me when I decided to follow,
You would walk and talk with me all the way.
But I'm aware that during the most troublesome times of my life,
there is only one set of footprints.
I just don't understand why, when I need You most, You leave me.’
He whispered, ‘My precious child, I love you and will never leave you never, ever,
during your trial and suffering.
When you saw only one set of footprints,
it was then that I carried you.’

by.Margaret 

Kamis, 28 April 2011

Mahalnya Kematian Yesus diatas Kayu Salib

Seorang bapak setengah baya bekerja pada sebuah perusahaan kereta api, dan tugas bapak ini mudah saja.
Beliau hanya bertugas menarik sebuah tuas yang mengerakkan roda roda raksasa yang saling berhubungan untuk mengangkat jembatan yang merintangi jalan kereta api itu, sehingga kereta api tersebut dapat lewat dengan selamat.
tentu saja jika jembatan tersebut tidak diangkat... maka kereta api itu akan mengalami kecelakaan yang sangat hebat.

Bapak ini mempunyai seorang anak satu satunya yang sangat dikasihi dengan segenap jiwanya.

Suatu hari, anak bapak ini mengunjungi bapaknya dan bapaknya
membiarkan anaknya melihat lihat tempat kerjanya.
Sewaktu anak ini menghampiri roda roda raksasa tersebut, tiba tiba sang anak terpeleset dan jatuh diantara roda roda raksasa tersebut. Malang baginya.. kaki anak kecil tersebut terjepit dengan eratnya diantara gerigi roda-roda raksasa tersebut.
Melihat kaki anaknya terjepit diantara roda-roda raksasa tersebut, sang bapak dengan serta merta berusaha menolong melepaskan kaki anak tersayangnya tersebut dari jepitan gerigi roda tersebut....

Setelah berusaha sekian lama, sang bapak ini masih belum bisa melepaskan kaki anaknya tersebut.

Sesaat kemudian, sang anak mulai menangis karena ketakutan.
Tiba-tiba dari kejauhan terdengarlah secara samar-samar suara peluit kereta api tersebut dari kejauhan, memberi tanda agar jembatan itu harus segera diangkat. Sesaat kemudian hati bapak ini menjadi sangat sedih dan ketakutan... Di dalam kecemasannya dia masih berusaha melepaskan kaki anaknya... tapi masih tidak ada hasilnya.

Tidak lama kemudian suara peluit kereta api tersebut terdengar semakin jelas dan dekat.

Hati bapak ini seketika menjadi hancur... bapak ini mulai menangis dengan sedihnya. Di dalam hati bapak ini muncul suatu keraguan,haruskah dia mengorbankan anak satu-satunya demi menyelamatkan kereta api itu yang penumpangnya tak ada satupun
yang dia kenal?
Namun jika dia memilih untuk menyelamatkan anaknya...maka berapa jiwa yang akan melayang dengan sia sia hanya gara gara satu orang saja....????

Sesaat kemudian... bapak ini perlahan-lahan mencium kening anaknya dengan penuh kasih sayang dan dengan hati yang sangat hancur... lalu bapak ini mulai berdiri dan menuju ke tuas pengangkat jembatan tersebut. Dengan air mata yang membasahi sampai ke bajunya, sang bapak ini melihat sekali lagi pada anak satu satunya itu..

Sesaat kemudian bapak ini menarik tuasnya dan jatuh lemas dan menangis sejadi-jadinya tanpa berani melihat proses kematian anaknya yang sangat tragis yang tidak pernah dibayangkan olehnya demi menyelamatkan orang-orang yang ada didalam kereta api
itu, yang sama sekali tidak mengetahui, bahwa saat itu juga mereka telah bebas dari kematian yang kekal....

Saudaraku yang terkasih... jika kita renungkan kembali kisah diatas... Bukankah cerita diatas telah terjadi 2000 tahun yang lalu... dimana Yesus telah disalib hanya untuk menebus dosa kita...?

Siapakah kita ini sehingga kita memperoleh keselamatan itu...?
Sesungguhnya kita ini tidak lebih dari sampah yang tidak ada harganya...
Tetapi kasih Yesus begitu besar... Sehingga Dia rela mati diatas kayu salib hanya untuk menebus dosa kita... (injil Yohanes 3:16).
Saya mau katakan pada saudara/i ...Bahwa hanya Yesus sajalah yang rela mengorbankan nyawanya bagi kita. Tak ada kasih yang demikian besar seperti yang dilakukan Yesus demi menyelamatkan kita.
Kematian Yesus itu tidak dapat dinilai dengan apapun yang ada didunia ini... terlalu mahal dan sangat mahal untuk sebuah jiwa seperti saya dan saudara...

saya juga mau katakan sesuatu pada saudara...Kematian Yesus 2000 tahun yang lalu bukan hanya untuk menebus dosa orang yang hidup pada jaman itu saja...Tetapi darah-Nya yang tercurah 2000 tahun yang lalu masih mampu dan Dia sanggup menyelamatkan kita.


Percayalah kepada Yesus...Sebab hanya melalui Dialah kita dapat diselamatkan. Dan bagi kita yang sudah percaya pada Yesus...

Janganlah kita menjual kematian Yesus dengan hal hal yang bersifat duniawi...Terlalu mahal harga sebuah nyawa itu, sobat.

Teman temanku yang terkasih didalam Yesus Kristus.. Sediakanlah waktu bagi Tuhan untuk bersaksi tentang pengorbananNya ini kepada teman- temanmu yang belum mengenal Yesus secara pribadi.

Sekaranglah waktunya...
Jangan ditunda lagi...
Sebab hari esok kan terlambat... !
Selamat bersaksi dan menerima keselamatan yang dari Tuhan...

Penebusan di kayu salib adalah bentuk kasih terbesar dari Tuhan untuk kita semua, anak2Nya yang berharga. Tidak ada apapun yang sebanding dengan itu. 
 

Selasa, 12 April 2011

AIR MENDIDIH ...

AIR MENDIDIH

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya.Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah.Ia sudah lelah untuk berjuang.Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik. Tuhan Memberkati..

Joy to The World

Minggu, 10 April 2011

Dewasa ...

Dewasa

Yang lebih mencerminkan kedewasaan seseorang adalah sikap. Jadi sikap kita mewarnai cara berpikir dan tindakan kita dalam menghadapi hidup ini.Kedewasaan dapat diukur dengan berapa matangnya sikap kita ini dalam menghadapi hidup.

Sudah tentu kedewasaan sangat dipengaruhi oleh :
Pengalaman hidup, jadi orang yang mau belajar dari hidup ini, dari apa yang dialaminya akan lebih mudah dewasa.

Tempaan hidup,kesusahan, penderitaan.Hal ini akan sangat mempercepat atau mematangkan seseorang menjadi lebih dewasa.Kedewasaan bertunas dari jiwa yang telah mengalami tempaan.

Kita dapat belajar dari kisah Yusuf yang dicatat dalam Kejadian 50:15-21. Kita bisa memetik beberapa pelajaran atau ciri kedewasaan seseorang yaitu:

Orang yang dewasa ialah orang yang menghadapi tantangan hidup dan tidak lari dan menghindarinya.Yusuf dibuang pada usia yang relatif muda sebagai seorang remaja dijadikan budak, difitnah oleh istri majikannya dan dipenjarakan, namun ia menghadapi semuanya itu.

Orang yang dewasa adalah orang yang tidak cepat menyalahkan orang lain termasuk Tuhan atas kemalangan yang dideritanya. Kemalangan atau penderitaan menjadi ukuran yang sangat baik untuk menilai kedewasaan kita. Kalau kita semuanya cukup, tidak ada masalah, kita hidup dalam kemakmuran, sukar untuk mengukur kedewasaan kita.Yusuf tidak menyalahkan Tuhan sewaktu dia menderita dan setelah bebas dari penjara ia pun tidak menyalahkan saudara-saudaranya.

Orang yang dewasa adalah orang yang tabah dan sabar karena tahu bahwa Tuhan mengatur segalanya untuk kebaikan. Kalau Yusuf membatasi matanya hanya pada apa yang dilihat dan dirasakannya dia akan hanya melihat penderitaannya, betapa malang hidup yang harus dilewatinya. Tapi Yusuf berhasil melebarkan perspektifnya dan melihat semua permasalahan hidupnya dari kaca mata Tuhan bahwa Tuhan mempunyai rencana dan bahwa dia adalah bagian kecil dari rencana Tuhan yang besar. Nah,itulah tanda orang yang dewasa,sabar dan tabah.

Orang yang dewasa ialah orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup ini. Dengan kata lain orang yang dewasa tidak menyimpan dendam dan tidak mengingat-ingat kekurangan orang. Kita lihat contoh Yusuf, Yusuf tidak mendendam, dia malah memilih melihat hidup dari sisi baiknya yakni ia dapat bersama lagi dengan keluarganya. Kenapa Yusuf bisa begitu baik membalas kejahatan dengan kebaikan, sekali lagi adalah dia orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup. Kalau orang terus memelihara kepahitan hidup dia tidak mungkin dewasa, karena kepahitan itu akan mewarnai sikapnya dalam mengambil tindakan atau dalam mengeluarkan reaksi sehingga sikapnya itu akan sangat mengotori apa yang dia lakukan.

Orang yang dewasa adalah orang yang tidak menempatkan diri di posisi Tuhan.Dia tidak menganggap dirinya tahu segala hal dan sadar bahwa dia tidak mempunyai hak untuk berbuat semaunya.Jadi orang yang dewasa orang yang tahu batasnya, tahu dirinya.Orang yang juga mengerti batas antara benar dan tidak benar,kehendak Tuhan dan dosa,sehingga dia tidak memasuki daerah yang berdosa yang Tuhan larang.

Orang yang dewasa ialah orang yang melihat fakta apa adanya. Orang yang dewasa adalah orang yang memikul tanggung jawab atas tindakannya. Yusuf bisa menjadi orang yang sinis dan jahat karena hidup telah begitu menyakitkan dan tidak adil untuknya. Namun Yusuf memilih menjadi pekerja yang baik sewaktu di rumah Potifar, dia menjadi tahanan yang baik tatkala di penjara karena difitnah.

Tuhan Memberkati ......


Sabtu, 09 April 2011

Lord say that "I love you"
 

Allah suka padamu... 
Kalau Dia punya dompet,pasti fotomu disimpan didalam-nya, 
Kalau Dia punya kulkas,fotomu pasti disimpan di pintunya, 
Dia mengirim bunga untukmu setiap musim semi dan matahari terbit setiap pagi, 
Kalau kamu ingin bicara,Dia pasti mau mendengarkan. 

Sebenarnya Dia bisa tinggal dimana saja di alam semesta ini, dan Dia memilih hatimu. Terima saja sobat, Dia tergila-gila padamu! 
Kayak nya mungkin kamu susah sekali percaya bahwa Allah mengenal namamu. 
Dia benar benar mengenal namamu (Yesaya 45:3-4). 
Tertulis ditelapak tangan-Nya,diucapkan dengan mulut-Nya, 
Dibisikkan dengan bibir-Nya, Namamu. 
Hati kita tidak cukup besar untuk memuat semua berkat yang ingin Allah berikan. 

Jadi, coba ini : 
Kalau matahari terbit membuatmu begitu takjub sampai menahan nafas,atau bunga bunga dipadang membuatmu begitu terpesona,sampai tidak bisa berkata kata tetaplah seperti itu. 
Tidak perlu mengatakan apa-apa dan dengarkan sorga berbisik, "Kau suka itu? Aku melakukannya hanya untukmu" 
Kalau kita saja suka memberi hadiah hadiah untuk menunjukkan kasih sayang kita, apalagi Dia? 

Bisa saja Dia biarkan bumi ini datar dan berwarna abu-abu, tapi Dia tidak begitu. 
Dipercikan-Nya warna jingga pada matahari terbit, 
Dan diberi-Nya warna biru pada langit. 
Dan kalau kamu suka melihat sekawanan angsa yang sedang berkumpul, kamu juga pasti bisa melihatNya. 

Apa Dia harus menjadikan bulu ekor musang empuk dan lembutnya? 
Apa Dia harus membuat burung- burung berkicau? 
Dan lucunya ayam berjalan tergopoh gopoh. 
Atau dahsyatnya gelegar guntur? 
Mengapa Dia memberi aroma bagi bunga? 
Mengapa Dia memberi rasa pada makanan? 
Mungkinkah itu semua karena Dia suka sekali melihat raut wajahmu? 
Jadi berjanjilah, kamu tidak akan lupa, bahwa kamu bukan suatu kebetulan atau kejadian.. kamu adalah karunia bagi dunia. Karya seni sorgawi, tanda tangan Allah. 

(Engkau menenunku didalam kandungan ibuku, Mazmur 139:13) 
kamu ditenun/rajutNya, Kamu bukan produksi massal, kamu bukan hasil buatan mesin. 
Kamu dirancang secara khusus, diberi karunia khusus,dan ditempatkan didunia ini dengan penuh kasih.. oleh sang Pencipta Agung. 

MenurutNya kamu adalah hal terindah yang melesat turun dari puncak dalam sekejap. Menolehlah kepinggir jalan, lihat, Allah sedang bersorak sorak memberimu dukungan dalam lomba lari. 
Coba lihat ke depan ke garis akhir, lihat Allah sedang bertepuk tangan memuji langkahmu. 

Allah ada bagimu... 
Kalau Allah punya kalender,pasti tanggal ulang tahunmu sudah di lingkari. 
Kalau Dia menyetir mobil, pasti namamu sudah tertulis di bemperNya, 
Kalau ada pohon di sorga, pasti Dia sudah mengukir namamu dibatangnya. 
Mungkin kamu tidak mau menggangu Allah dengan lukamu. 
Tetapi "Dia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5:7) 

Dia menunggumu, untuk memelukmu. Dalam keberhasilan ataupun kegagalanmu. 
Bapa Sorgawi sangat menyayangimu dan hanya ingin memberikan kasih-Nya kepadamu. Tanpa dibatasi oleh waktu, Allah melihat kita semua. Gelandangan & anak terlantar, semuanya. 
Dia melihat kita sebelum kita dilahirkan. Dan Dia suka dengan semua yang dilihatNya. 
Dengan luapan emosi,penuh kebanggaanSang Pencipta bintang itu menoleh ke arah kita, satu persatu dan mengatakan "Engkau anakKu,Aku sangat mengasihimu" 

Aku tahu, suatu hari nanti, engkau akan berpaling dariKu dan menjauh. Tetapi Aku ingin engkau tahu,Aku telah menyediakan jalan pulang bagimu. Kamu telah memikat hati Allah. Dia tidak sanggup hidup tanpamu. 
Impian Allah,membawamu dengan denganNya. Dan jalan menuju salib,memberitahu kita..

YESUS KRISTUS memberkati Saudara..



TUHAN YESUS,,

aku rasa aku tidak perlu teriak-teriak di depan telinga-MU hanya untuk mengatakan apa yang aku rasa.

Aku rasa aku gak perlu menghadang TUHAN di depan mesbah-MU atau pun memanjat sebuah pohon atau bahkan berdiri di atas tower listrik itu hanya karna ingin bertemu dengan-MU.

Aku rasa aku tidak perlu berlari hanya karena takut ENGKAU berjalan lebih cepat dan meninggalkanku sendirian.

Aku rasa aku tidak harus pergi ke gereja setiap saat (di tengah malam khususnya) hanya karena ingin berbincang-bincang dengan-MU.

Aku rasa aku tidak perlu capek-capek menulis surat atau pun mengetik sms hanya untuk mengirimkan-MU sebuah kartu ucapan 'HAPPY BIRTHDAY' setiap tanggal 25 Desember.

Aku rasa aku juga tidak perlu membawa salib besar yang ada di atas gereja itu kemana pun aku melangkah hanya untuk memikul salibku.

Aku rasa aku pun tak perlu berdiri di depan mata-MU hanya karena ingin KAU melihatku.

Aku rasa aku tak perlu menuliskan list keinginanku, kebutuhanku, barang-barang yang aku suka dan tidak, selera makananku, kapan jam makanku, daftar belanjaanku, dan daftar-daftar lainnya hanya supaya ENGKAU tahu banyak hal-hal tentang diriku.

Aku rasa aku pun tidak perlu menulis CV atau pun memperkenalkan namaku, umurku, tempat tanggal lahirku, alamat rumahku, alamat emailku, nomor telpon rumah, nomor handphone, nomor esia,xl,simpati,mentari,im3,fren,flexy, nomor sepatu, bentuk wajahku, warna rambutku, panjang kukuku, warna mataku, golongan darahku, nama SD, SMP, SMA, Kampus dan gerejaku hanya karena takut ENGKAU melupakanku.

Hemmmm...:)*


Jesus Understand Your Situation!

Jesus Understand Your Situation!

Ketika engkau merasa lelah dan putus asa dengan usaha yang tiada mendatangkan hasil... Tuhan tahu seberapa keras engkau telah mencoba.

Ketika engkau telah menangis begitu lama dan hatimu tenggelam dalam kesedihan... Tuhan telah menghitung air matamu.


Jika engkau merasa bahwa hidupmu seakan berhenti dan waktu tak lagi berpihak padamu... Tuhan sedang menantimu.


Ketika engkau kesepian dan teman-temanmu terlalu sibuk bahkan untuk menerima telepon darimu... Tuhan ada di sisimu.


Ketika engkau berpikir sudah mencoba segala cara dan tidak tahu kemana lagi harus berpaling... Tuhan punya solusinya.


Ketika segalanya menjadi tidak masuk akal dan engkau bingung serta frustrasi... Tuhan punya jawabannya.


Jika engkau tiba-tiba melihat titik terang dan menemukan jejak-jejak harapan... Tuhan sedang berbisik kepadamu.


Ketika semuanya berjalan lancar dan engkau memiliki banyak hal untuk disyukuri... Tuhan telah memberkatimu.


Ketika sesuatu yang menyenangkan terjadi dan engkau dipenuhi oleh kekaguman... Tuhan sedang tersenyum kepadamu.


Ketika engkau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk dikejar... Tuhan telah membuka matamu dan memanggil namamu.


Ingatlah bahwa dimanapun engkau berada atau apapun yang engkau hadapi... TUHAN TAHU.


daviddo.p

Jumat, 08 April 2011

Cerdik Seperti Ular dan Tulus Seperti Merpati ....

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Matius 10:16 . Banyak orang tahu pepatah alkitab yang satu ini, yaitu: hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. kita bahkan seringkali menggunakan pepatah ini sebagai suatu alasan untuk membenarkan suatu tindakan yang kita lakukan. Apa sih artinya, menjadi cerdik seperti ular, dan menjadi tulus seperti merpati? nah, mari, kita bahas bersama-sama.

Ular, sebenarnya tidak dikategorikan sebagai hewan yang cerdik. Seringkali justru dikaitkan sebagai binatang yang licik. Bisanya yang mematikan, dan pagutannya yang secepat kilat ketika menyergap mangsa yang tak siap, menunjukkan sikap ke 'licik' an dari ular. Lalu, mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus cerdik seperti ular?

Merpati, adalah sejenis burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang pt pos, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Lalu, dimana letak ketulusannya? banyak orang menganggap, merpati putih, lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. namun, tak sedikit pula merpati yang berbulu abu-abu, coklat, belang-belang, bintik-bontik dan lain-lain.

Dalam penerapan di kehidupan kekristenan, pepatah ini biasa ditafsirkan bahwa kita harus memiliki hati yang tulus seperti merpati, tetapi juga harus bertindak cerdik, seperti ular. Rasanya tidak salah. Ketulusan hati dan kecerdikan dalam bertindak sepertinya memang harus kita miliki. Istilah kerennya, 'pake hikmat' dalam segala hal.

Namun banyak orang lupa, bahwa konteks ayatnya adalah mengenai 'domba di tengah serigala'. Kita, orang Kristen, digambarkan sebagai domba, binatang yang patuh namun tak berdaya. Serigala, adalah segala bentuk kejahatan yang menguasai dunia ini. Kita, yang adalah domba, yang telah dikuduskan dari dosa, diperhadapkan kembali kepada dunia fana ini, yang sarat dengan cobaan, godaan, hawa nafsu, dan segala kejahatan lainnya.

Banyak orang juga lupa, bahwa yang mengutus kita, sang domba, adalah Tuhan Yesus sendiri, Allah yang hidup, sang Gembala yang baik. Sang Gembala mengutus Domba ke tengah kawanan serigala, tentunya bukan untuk mati konyol diterkam serigala. Lalu bagaimana? untuk itulah kita perlu perhatikan pepatah yang terkenal itu: hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Ular, adalah hewan melata yang tak berkaki dan tak punya sayap. kelihatannya lemah. salah satu sifat ular yang jarang orang ketahui adalah: karena kondisi tubuhnya, ular biasanya cenderung untuk menjauh dari bahaya yang mengancam. Ular tahu tempat-tempat aman yang jauh dari gangguan musuh.

Merpati, adalah burung yang pada umumnya hafal jalan pulang ke tempat asalnya. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah tempat ia dibesarkan.

Apakah artinya, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati? Dalam konteks Yesus sebagai Gembala, mengutus kita sebagai domba ke tengah serigala, pahamilah:
  1. Domba tidak diutus sendirian, tetapi berjalan bersama Gembalanya.
  2. Ketika kawanan serigala datang mengancam, kita sebagai domba harus cerdik seperti ular, yaitu berlindung pada Sang Gembala. lawanlah kejahatan dengan kebaikan. kita tidak boleh membalas kejahatan, melainkan datang kepada Yesus, mengasihi sesama dan mengampuni musuh. Datanglah kepada Tuhan dengan ketulusan seperti merpati, yang tahu jalan kembali kepada tempat asalnya, dalam hal ini adalah Yesus, Yang Empunya Kerajaan Sorga. Kita datang kepada Yesus bukan dengan hati sombong, angkuh, atau pun tidak percaya, melainkan dengan menaruh percaya sepenuhnya kepadaNya, bahwa hanya Dialah yang sanggup melindungi kita dari segala kejahatan.

Tuhan  memberkati.
Renungan.harian

Kamis, 07 April 2011

Kuasa Dalam Ucapan Anda....

Setiap kata-kata yang keluar dari mulut Anda memberi pengaruh bagi orang-orang yang berkomunikasi dengan Anda, baik itu pengaruh yang positif atau pengaruh yang negatif. 

Kata-kata negatif tentu saja akan memberi pengaruh negatif, sayang nya kadang kita tidak meyadari bahwa kata-kata yang kita ucapkan bisa menghancurkan hidup seseorang. Seorang ibu yang bermaksud baik terus menerus mengomeli putranya bahwa dia pemalas, nakal, nilainya buruk, dan tidak mempunyai masa depan. Percaya atau tidak hal tersebut akan tertanam dalam pikiran anak Anda, dan itulah yang akan didapatkannya, hidup dengan masa depan suram. Dalam hal ini Anda telah mengucapkan kutuk bagi orang lain.


Kita perlu untuk menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita, agar tidak menjadi kutuk bagi orang lain, melainkan berkat yang melimpah. 

Orang tua berkatikan anak-anak Anda dengan kata-kata berkat yang akan membangkitkan iman dan semangatnya. Nyatakan betapa berartinya anak-anak Anda dan nyatakan hal-hal baik yang tersimpan dalam masa depannya.

Suami sadarilah bahwa kata-kata yang keluar dari mulutmu mempunyai kuasa atas kehidupan istrimu. Dan kiranya kata-kata yang keluar dari mulut suami itu akan memberi sukacita bagi istrimu, sehingga istri akan merasa dihargai dan dikasihi. Salah satu penyebab terbesar sakit mental emosional seorang istri adalah karena mereka merasa tidak dihargai oleh suami-suami. Jadi penting bagi suami maupun istri yang ingin menyaksikan Tuhan memberikan keajaiban-keajaiban dalam kehidupan rumah tangga, untuk mulai mengucapkan berkat, pujian kepada pasangan masing-masing.

Untuk para suami dan istri ucapkanlah selalu kata “I love you”, “kamu yang terbaik”, “engkau adalah anugerah terindah yang diberi Tuhan dalam hidupku”, “Aku sayang kamu”. Ucapkan setiap hari, setiap saat, karena pasangan Anda perlu untuk mengetahuinya.

Untuk para orangtua ucapkan kepada anak-anak Anda kata-kata luarbiasa seperti “John, kamu adalah pahlawan papa”, “mama bangga padamu”, “Lisa kamu adalah pemberian Tuhan yang terindah dalam hidup papa mama”. Ucapkan setiap hari, setiap saat, agar anak Anda dapat merasakan kasih Tuhan melalui Anda. 

"Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar." (Yakobus 3:5)


YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

Multifungsi Seorang Ibu ...


Di dalam Alkitab kita dapat membaca ayat yang berbunyi “Ada keturunan yang mengutuk ayahnya dan tidak memberkati ibunya” (Amsal 30:11). Jika hal ini terjadi dalam kehidupan kita, maka ini bukan harapan umat manusia. Namun kita tidak dapat menutup kemungkinan mengalami kondisi seperti ini. Kadang hal ini terjadi karena kecerobohan dan kelalaian dari para orangtua. Oleh sebab itu ayat yang kita baca sebagai peringatan supaya jauh-jauh hari sebelumnya kita harus menjaga dan memelihara kualitas sebagai orangtua yang bertanggung jawab. Kali ini kembali akan kita fokus pada posisi seorang ibu.

Tidak gampang menjadi seorang ibu yang penuh tangung jawab, sebab seluruh tanggung jawabnya ada di pundaknya. Apa yang bisa kita pelajari dari seorang ibu yang bijaksana? Ibu itu memiliki multifungsi dalam keluarga? Kadang mereka yang sudah sibuk bekerja seharian di kantor sesudah pulang ke rumah masih dibebani dengan urusan rumah tangga, oleh sebab itu beban seorang ibu cukup berat. Oleh sebab itu para ayah sudah semestinya menghargai apa yang dilakukan oleh seorang ibu, bila perlu membantunya meyelesaikan segala tugas-tugas rumah yang tidak pernah kunjung habis itu. Ibu yang bijaksana itu seperti apa semestinya?

1. Ibu itu seperti seorang Guru
Ternyata bukan hanya mengandung selama sembilan bulan, lalu melahirkan maka selesai tugas seorang ibu. Tetapi seorang ibu juga harus menjadi guru yang baik bagi anak-anaknya. Boleh dikatakan guru yang pertama di dunia bagi seorang anak adalah ibunya. Sang ibu harus mengajarkan mana yang baik dan buruk, hal itu dilakukan setiap hari. (lihat Ulangan 6:4-7) “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.“

Kesalahpahaman yang terjadi selama ini adalah, para ibu dalam hal ini orangtua berpikir bahwa tugas mengajar seorang anak adalah para guru di sekolah. Padahal di sekolah hanya diajarkan pengetahuan dan waktunya juga terbatas selama jam sekolah. Selebihnya adalah tugas orangtua, dalam hal ini peran seorang ibu tidak kalah pentingnya.

2. Ibu itu seperti seorang Suster
Kita tidak dapat menyangkalnya, perhatian seorang ibu telah melebihi seorang suster. Ia begitu memperhatikan akan kebutuhan dan kondisi anaknya, bahkan perasaan dan karakter anak-anaknya pun sudah dihafal. Seorang ibu yang baik tidak pernah membuat anak-anaknya kelaparan dan kekurangan, bahkan sering kali makanannya sendiri diberikan kepada anak-anaknya. Tidak jarang pula kita melihat seorang ibu makan makanan sisa dari anak-anaknya. 

Ibu yang baik bukan hanya merawat anak-anaknya tetapi ia juga memikirkan masa depan anak itu. Contohnya Musa, sewaktu ia lahir, kondisinya tidak menguntungkan. Raja memberikan perintah agar membunuh anak-anak Israel yang baru lahir. Namun ibu Musa nekad menyimpan anaknya, padahal resikonya besar sekali. Pada saat bayi tersebut mulai besar, dan sang ibu merasa tidak sanggup lagi menyembunyikannya, tetap saja ia tidak putus asa, dan selalu merancang cara untuk menyelamatkan bayinya. Itu sebabnya maka Musa dimasukkan ke dalam sebuah keranjang dan dialirkan ke sungai Nil yang akhirnya diketemukan oleh puteri Firaun. Keluaran 2:8-9 mencatat "Sahut puteri Firaun kepadanya: 'Baiklah.' Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: 'Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.' Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya." 

Bagaimana dengan para ibu jaman sekarang? Sering kita temui bahwa ibu jaman sekarang bukan lagi menganggap anaknya sebagai tanggung jawab yang Tuhan percayakan kepadanya. Banyak ibu muda yang telah melahirkan namun tidak ingin menyusui anaknya. Tugas dan tanggung jawab lain diserahkan kepada para pengasuh yang sesungguhya para pembantu rumah tangga yang hanya memakai seragam putih. Mereka tanpa berpikir panjang rela kalau anak-anaknya dididik oleh mereka. Para ibu dan lengkapnya orangtua juga perlu hati-hati, jangan menempatkan anak-anak kita sebagai “investasi”. Bila rajin, cantik, pandai maka diharapkan agar masa tuanya lebih aman dan terjamin.

Konon suatu hari seorang anak melihat tetangganya baru membeli mobil mewah, maka ia pun meminta kepada ayahnya untuk membeli mobil yang sama. Sang ayah berkata, “jangan minta yang macam-macam, kita ini orang miskin; makanya kamu harus rajin sekolah supaya menjadi orang kaya” Lalu sang anak menjawab dengan sebuah pertanyaan “Emangnya dulu ayah tidak pernah sekolah?” Lalu ayahnya menjawab singkat “Ada” Kemudian sang anak melanjutkan lagi: “Kenapa ayah dahulu tidak rajin-rajin sekolah supaya bisa beli mobil seperti tetangga kita?” Orangtua sering kali salah kaprah, mereka berpikir anak-anak adalah “modal” mereka di hari tua. Ibu yang benar justru merawat anaknya tanpa pamrih. 1 Tesalonika 2:7 “Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang mengasuh dan merawat anak-anaknya”

3. Ibu itu seperti seorang Konselor 
Tidak jarang kita menemukan seorang anak kecil menjerit "Mama" ketimbang “Papa”. Hal ini membuktikan bahwa anak itu lebih gampang berkomunikasi dengan Mama. Sebagai seorang Konselor seorang ibu biasanya penuh bijak dalam memberikan pengarahan dan nasihat. Kesensitifan seorang ibu merupakan ciri khasnya sehingga ia dapat mengetahui masalah yang dipergumulkan sang anak. Salah seorang tokoh ibu dalam Alkitab yang dapat kita baca terdapat di dalam kitab Hakim-hakim 14:3 Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: "Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: "Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai." Simson tidak mengindahkan kesensitifan ibunya, sehingga ia mengabaikan nasihatnya, akibatnya cukup fatal. 

Contoh lain Maria ibu Yesus. Pada saat mereka menghadiri pesta nikah di Kana, kebetulan waktu itu anggur yang dihidangkan itru habis. Maria ibu Yesus mengetahui apa yang harus diperbuat oleh anaknya. Itu sebabnya maka ia meminta Yesus melakukan sesuatu, maka terjadilah mujizat air menjadi anggur.

Kata-kata dalam sebuah lagu anak-anak tatkala saya masih kecil di Indonesia yang berjudul Kasih Ibu sangat bagus sekali. “Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepenjang masa. Hanya memberi dan tak harap kembali. Bagai sang Surya menyinari dunia” Benar kasih seorang ibu yang penuh hikmat dan bijaksana itu tanpa berharap balasan, ia hanya memberi seperti apa yang dikerjakan Tuhan Yesus dalam hidup kita. Ia bahkan memberikan nyawa-Nya demi menyelamatkan kita.

4. Ibu itu seperti seorang Teman
Amsal 17:17 “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” Sering terjadi di dalam kehidupan manusia, sahabat yang banyak itu tergantung pada seberapa sukses dan berhasilnya kita. Tidak jarang terjadi tatkala kita bermasalah dengan keuangan kita, maka sahabatpun kabur. Ada banyak pengalaman yang terjadi, tatkala kita membutuhkan uang, sahabat itu yang tadinya baik pada hilang semua. Perhatikanlah seorang ibu yang bijaksana tidak demikain, ia merupakan teman yang sejati pada waktu kita susah dan senang. Bahkan merupakan suatu kesedihan tersendiri jika seorang ibu mengetahui masalah anaknya yang belum tuntas. 

Kemarin saya sempat berbicara dengan seorang ibu yang kebetulan anaknya baru menikah Kamis lalu. Ibu tersebut merasa senang sekali, sebab anaknya sudah memiliki pendamping. Ia berkata, sekarang kami sudah bebas, kekuatiran kami juga sudah habis, anak kami sudah menikah. Ibu yang sebagai teman yang sejati ini sangat berat hati bila anaknya yang sebagai temannya itu masih bergumul dengan persoalan hidup.

5. Ibu itu seperti Karakter Yesus Kristus
Pengorbanan seorang ibu sangat jelas sekali, hal ini dimulai pada saat ia rela menghadapi bahaya maut pada saat melahirkan sang anak. Tidak hanya itu, ia rela mengorbankan kemolekannya demi menyusui sang anak. Tatkala Salomo menjadi raja, ia telah memperagakan hikmatnya untuk membuktikan seorang ibu yang asli yang pada saat itu sedang berjuang mempertahankan anaknya. Ceritanya begini: “Dua orang ibu yang sama-sama melahirkan bayi, namun karena salah seorang ibunya lasak tidurnya, maka tatkala malam hari ia tidur ternyata ia menindih anaknya dan meninggal dunia. Tatkala diketahui bahwa bayinya sudah meninggal, maka ia menukarnya dengan bayi lain. Singkat cerita, Salomo harus mengadili kasus ini. Salomo diberikan hikmat, bahwa ibu yang sesungguhnya adalah ibu yang rela berkorban demi anaknya, inilah karakter Tuhan Yesus.” 2 Timotius 1:5 mencatat ‘Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas yaitu iman yang pertama-tama di dalam nenekmu Louis dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu”

Berbahagialah kalau suatu hari anak-anak anda memuji anda sebagai ibu yang baik, bijak dan penuh kasih. Sebab melalui itu kita dapat menilai bahwa anda adalah seorang ibu yang benar-benar telah mempraktekkan multifungsi anda sebagai seorang ibu yang sejati. Sekali lagi tidak mudah, tetapi anda pasti bisa.

Bacaan Firman TUHAN: Amsal 30:11, Roma 16:13
 
YESUS KRISTUS mengasihi Anda..

Cintailah Ibu Tanpa Imbalan...

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Rabu, 06 April 2011

Kupu-kupu atau Lebah..?

Kupu-kupu atau Lebah..?

"Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya." (Ulangan 17:19)

Apakah Anda belajar Alkitab seperti kupu-kupu ataukah lebah?
Kupu-kupu beterbangan kesana kemari sambil hinggap di bunga-bunga. Menghisap hanya bagian atas dan puas hanya mendapatkan bagian atasnya saja. Manusia menikmati permainan lincah yang diperagakannya.

Tetapi di bagian lain ada seekor lebah yang tidak beranjak dari dalam sekuntum bunga?

Apa yang dikerjakannya? Tidur? Tidak!

Dengan tenang dan meyakinkan ia makan sampai ke dalam sari bunga itu. Dan tidak berhenti sampai ia puas mendapatkan apa yang diinginkannya.

Suatu saat musim dingin tiba, kupu-kupu itu mati dalam kelaparan, tetapi si lebah tetap bertahan hidup sebab makanan yang masih tersedia di dalam dirinya.

Anda menjadi Kristen yang bertipe kupu-kupu ataukah lebah?

Apakah Anda puas hanya sekilas membaca Alkitab?

Perhatikan kupu-kupu yang cuma sekilas menghisap makanannya. Ketika musim dingin datang, maka matilah dia. Anda tidak bisa menjadi orang Kristen yang tangguh kalau hanya sekilas saja memberikan makanan rohani kepada roh Anda. Manusia rohani Anda akan kurus dan kering. Jadi tidak heran bila nafsu Anda yang perkasa akan dengan mudah "membanting" manusia rohani Anda, sehingga setiap hari Anda taat kepada keinginan nafsu Anda.


Sebaliknya bila Anda memberikan makanan seperti lebah yang menggali sampai dalam sampai ia menemukan banyak makanan yang bergizi, maka Anda akan menjadi manusia rohani Anda tangguh. Bila godaan datang, karena manusia rohani Anda kuat, maka dengan mudah ia mengalahkannya.

Alkitab bukan sekedar buku wajib yang dibawa manakala kita ke gereja.

Alkitab adalah makanan rohani Anda.

Tuhan bahkan memberikan perintah agar kita membaca dan merenungkannya sampai seumur hidup!

Kalau saya bertanya kepada Anda, apakah Anda pernah merasa bosan makan sampai tiga kali sehari bahkan lebih?

Pernah? Tidak bukan?

Lalu mengapa kita harus bosan makan makanan rohani?

Mengapa pula kita harus bosan membaca Alkitab?

Semakin Anda makan terus, maka Anda akan mendapatkan berkat yang luar biasa dari Allah.

Kunci sukses Yosua merebut tanah Kanaan adalah melakukan firman Tuhan seperti dalam Yos, 1:8.

Yosua membaca dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Hasilnya, dia berhasil masuk tanah Kanaan setelah menghalau musuh-musuhnya.

Jadi, kita pun jangan pernah bosan untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari..

GBU all..

daviddo.p

Mencintai yang tidak Sempurna...

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu

bukan pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah

kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan

segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang

terjadi, itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih

menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih
untuk mencintainya, itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik,

datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu kutipan dari film yang mungkin

sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung
pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil"

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada

seseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu.
Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk
mendapatkannya, atau tidak...

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan

tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk

dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna
dengan cara yang sempurna.

daviddo.p

Surat Cinta dari TUHAN ...


PENGHIBURAN DI TENGAH KESULITAN ...


Anak-Ku,Engkau tidak sendirian,karena Aku selalu besertamu! Tidak ada kesedihan, tekanan, keputusasaan yang dapat menjerumuskan dan membelenggumu jika engkau ingat bahwa Aku selalu bersamamu.Apakah engkau sedang...mengalami kesulitan keuangan? Janganlah takut Aku bersamamu.Engkau merasa bingung dan kesepian? Janganlah takut.Aku besertamu. Apakah tubuhmu merasa sakit dan hatimu merasa hancur? Janganlah takut, Aku bersamamu.Oh, Nak, kalau saja engkau ingat untuk selalu berbicara dengan-Ku setiap hari! Betapa berbedanya hidupmu! Aku telah mengatakannya dalam firman-Ku,"Aku akan selalu menyertaimu."   Ingatlah itu. Jangan acuh tak acuh dengan-Ku. Ketika engkau bangun di pagi hari, undang kehadiran-Ku dengan mengatakan,"Selamat pagi, Tuhan, terima kasih untuk hari yang indah ini." Bicaralah sesering mungkin kepada-Ku sepanjang hari, dan ketika engkau pergi tidur pada malam hari, ingatlah untuk berbicara dengan-Ku lagi. Katakan,"Bapa aku berterima kasih kepada-Mu karena engkau selalu bersamaku dan karena malaikat Tuhan berkemah di sekelilingku, memberiku perlindungan sepanjang malam."Oh, anak-Ku! Berserulah kepada-Ku, dan aku akan menjawab, karena Aku rindu engkau menjalani kehidupan yang berkelimpahan. Aku rindu agar engkau hidup dalam damai, sukacita dan kemakmuran. Aku rindu engkau bebas dalam roh, jiwa dan tubuh. Aku rindu engkau disembuhkan.Aku rindu agar engkau hidup berhasil dan makmur,karena Aku telah membayar harga sehingga engkau mendapatkan semuanya.Semua hal tersebut di atas adalah milikmu dalam Roh. Bagian yang harus engkau lakukan hanyalah menerima berkat-berkat ini di dalam nama-Ku. Dalam nama Yesus, engkau bebas! Engkau dibebaskan dari kerajaan kegelapan pada Kerajaan Terang.   Jangan dengarkan dunia beserta masalahnya. Dengarkanlah Aku dan firman-Ku. Jangan terpaku pada masalah dalam hidupmu. Taruhlah kepercayaanmu pada-Ku, Nak.Percayalah! Karena aku akan berdiri di depanmu dan melindungimu. Akulah tempat pengungsianmu.Berbaliklah pada-Ku,dan percaya pada apa yang telah Kukatakan di dalam firman-Ku, karena Aku mampu dan bersedia menggenapinya. Aku rindu menjadi Tuhan di dalam hidupmu.Biarkan bebanmu pergi, lepaskan,dan biarkan menghilang.Jangan mau untuk tetap tinggal dalam masalah. Renungkanlah jawaban masalah yang positif yang terkandung dalam firman-Ku.Simpanlah firman-Ku lebih lagi dari sebelumnya di dalam hatimu. Simpanlah firman-Ku dalam mulutmu, karena engkau mengatasi segala masalah dengan darah Anak Domba dan kesaksianmu.Kasihmu, TUHAN 
By: Joy to The World


Engkau pikir engkau sendirian.Engkau pikir tidak seorang pun mempedulikanmu. “apa gunanya?”engkau bertanya.AnakKu, tenangkan pikiranmu. Sekali-kali,setiap orang pasti terluka. Hatimu pernah terluka sebelumnya dan luka itu tidak membuatmu kalah.Sekarang luka itu juga tidak akan mengalahkanmu.

Berpalinglah padaKu,nak,Berdirilah teguh, dan jangan lari. Engkau akan maju terus menuju kemenangan.Bahkan sekarang engkau berkemenangan,jadi jangan goyah oleh kekacauan dan masalah disekelilingmu.Dan jangan digoyahkan oleh gejolak yang ada dalam dirimu.Engkau tidak dikuasai oleh keadaan. Engkau dapat berubah saat ini juga.Daripada bereaksi dalam ketakutan,tanggapilah dengan iman!Ambil tindakan!Tutup semua panca indera jasmanimu terhadap keadaan dan berikan semua masalahmu padaKU.Berikan padaKU semua bebanmu.

Bukan apa yang terjadi dalam hidupmu yang menyebabkan engkau kalah.Tetapi kepercayaan terhadap keadaan kekalahanmulah yang menyebabkan engkau kalah.Saat ini, ditengah masalahmu, engkau berdiri diatas tanah yang kering. Engkau tidak akan tenggelam,karena berada di sungai Kehidupan. Saat ini, ditengah dapur api, engkau tidak akan berbakar, karena aku bersamamu.Nak,engkau tidak menuju kebawah, tetapi engkau menuju keatas! Engkau maju terus! Keadaan disekitarmu tidak akan mengalahkanmu!Tidak perlu bagiKu untuk mengubah keadaan,tetapi yang perlu engaku lakukan adalah berubah. Jangan menyerah.Berdirilah diatas firmanKu. Milikilah iman dalam diriKu, karena aku telah mengalahkan dunia.Tegakkan wajahmu mengatasi masalahmu dan pandanglah masalahmu dari posisimu diatas,betapa kecilnya masalahmu ketika engkau melihat apa ada perspektif yang benar!


 
Bersandarlah padaKu nak.
Tinggallah didalamku.
Jangan sedikitpun lupa bahwa kekuatanKu adalah kekuatanmu. Engkau,dilindungi didalam tempat yang Mahakuasa.
Tetaplah dekat denganKu.
Lepaskan bebanmu.Berikan semua bebanmupadaKu.
Tinggallah dalam hadiratKu,engaku akan dapat mengatasi semuanya.

Ingatlah engkau tidak perlu berjuang dalam iman untuk mendapatkan sesuatu yang sudah menjadi milikmu. Yang perlu engkau lakukan hanyalah menerimanya, Aku telah mengatakannya,“Damai sejahtera yang Aku berikan kepadamu, tidak seperti damai sejahtera yang diberikan dunia, akan tetapi damai sejahteraKu adalah damai sejahtera yang melampaui segala akal”.




Kekasihmu,Tuhan... “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus,Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.“
(Yes.46 : 4)