Betapa TUHAN tidak pernah meninggalkan aku,
IA menjagaku seperti biji mataNYA,
Tak pernah sedetikpun IA tinggalkanku
Dan tak pernah sejampun IA berniat untuk melupakanku...
Semua rancanganNYA adalah terindah di dalam kehidupanku
Meski tak dapat dimengerti dengan akal manusia
Tapi IA berusaha menjelaskan dengan keinginan hatiNYA
Betapa IA selalu mengharapkan yang terbaik untuk kita jalani
IA begitu dekat dengan kita, meski sering kali kita selalu meninggalkanku
IA begitu memperhatikan kita, meski kita tidak pernah ingin merasakannya
TUHAN,,, Engkau sangat baik di dalam kehidupanku
Terimakasih untuk kehidupan yang Engkau berikan
Terimakasih untuk nafas hidup yang Engkau percayakan
Terimakasih untuk semua yang engkau berikan
Baik jasmani maupun rohani, baik materi maupun tak materi...
I LOVE YOU SO MUCH
MENCARI TUHAN
Ada 2 type manusia didunia ini dalam mencari Tuhan. ada yang mancari Tuhan ketika dalam keadaan terjepit, tetapi setelah melewati situasi terjepit itu mereka melupakan Tuhan. ada yang mencari Tuhan saat saat menyenangkan dalam hidupnya. Dia selalu bersyukut untuk hal hal yang menyenangkan dalam hidupnya, namun pada waktu mengalami masalah dia meninggalkan Tuhan.
Dalam pembacaan alkitab Hosea 11, bangsa Israel isebut dengan merpati bodoh (ayat 11) karena kejatuhan mereka tidak mencari Tuhan.Mereka tidak menyadari sebesar apaun doosa mereka, jika datang mancari Tuhan, maka Tuhan akan mengampuni dan memberikan jalan keluar. Kapan waktu yang tepat untuk kita mencari Tuhan:
Dalam pembacaan alkitab Hosea 11, bangsa Israel isebut dengan merpati bodoh (ayat 11) karena kejatuhan mereka tidak mencari Tuhan.Mereka tidak menyadari sebesar apaun doosa mereka, jika datang mancari Tuhan, maka Tuhan akan mengampuni dan memberikan jalan keluar. Kapan waktu yang tepat untuk kita mencari Tuhan:
Ada 3 hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:
1. Saat kita menyadari kegagalan dan kelemahan kita.
Dalam kenyataan hidup kita manusia, maka setiap orang sangat dekat dengan masalah dank egagalan dan kelemahan dalam menarungi hidup ini, entah bersifat besar atau kecil. Hal ini menyadarkan kita bahwa kegagalan dan kelemahan bukanlah suatu hal yang harus ditakuti, karena itu mewarnai hidup manusia. dalam situasi begini kita jangan lari meninggalkan Tuhan.
2. Saat musuh berada disekitar kita.
Dalam kehidupan kita sebgai orang percaya, maka kita harus sungguh sungguh menyadari bahwa ada musuh yang selalu bisa menjatuhkan iman kita yaitu tawaran dunia, dosa, kedagingan kita dan rasa kecewa. menyadari bahwa ada selalu musuh yang selalu siap menggagalkan rencana Tuhan dalam hidup kita, maka kita harus serius melawan setiap musuh iman itu dengan pertolongan dari Tuhan.
3. Saat kita menyadari janji Tuhan bagi kita.
Ada begitu banyak janji janji Tuhan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Kita pasti dapat menikmati janji janji Tuhan itu pabila kita patuh dan taat kepada perintah Tuhan dalam FirmanNya.
Kita harus selalu mencari, karena janji Tuhan menjadi jaminan "CARILAH TUHAN SELAMA IA BERKENAN DITEMUI, BERSERULAH KEPADANYA SELAMA IA DEKAT ' (Yesaya 55:6)
" KASIH."
Dua bersaudara bekerja bersama-sama di ladang milik keluarga mereka. Yang seorang telah menikah dan memiliki sebuah keluarga besar. Yang lainnya masih lajang. Ketika hari mulai senja, kedua bersaudara itu membagi sama rata hasil yang mereka peroleh.
Pada suatu hari, saudara yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Karena itu, setiap malam ia mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik saudaranya
Sementara itu, saudara yang telah menikah itu berpikir dalam hatinya, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh.
Aku punya istri dan anak-anak yang akan merawatku di masa tua nanti, sedangkan saudaraku tidak memiliki siapa pun dan tidak seorang pun akan peduli padanya pada masa tuanya." Karena itu, setiap malam ia pun mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik saudara satu-satunya itu.
Selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu menyimpan rahasia itu masing-masing, sementara padi mereka sesungguhnya tidak pernah berkurang, hingga suatu malam keduanya bertemu, dan barulah saat itu mereka tahu apa yang telah terjadi. Mereka pun berpelukan.
Jangan biarkan persaudaraan rusak karena harta, justru pereratlah persaudaraan tanpa memusingkan harta, derajat dan pangkat.
Bagaimanakah kita mampu membangun persaudaraan yang diwarnai kasih seperti kisah di atas tadi? Kedua orang saudara tadi belajar memahami kebutuhan satu sama lain. Yang masih lajang, dapat melihat tentulah lebih banyak kebutuhan saudaranya yang sudah berkeluarga daripada kebutuhannya sendiri. Sementara yang sudah berkeluarga mampu memahami saudaranya yang masih lajang itu tidak memiliki siapa-siapa, dia lebih membutuhkan kekayaan daripada dirinya.
Kemampuan untuk memahami itu bisa menjadi kenyataan dalam perbuatan kalau mereka tidak lagi menjadikan kekayaan sebagai satu-satunya sumber kehidupan. Mereka lebih menomorsatukan bagaimana orang lain bisa hidup layak di dunia ini, dengan konsekuensi, diri merekapun lalu dinomorduakan. Apakah kaitannya renungan ini dengan bacaan-bacaan yang baru saja kita baca tadi?
Demikianlah juga dikisahkan Matius dalam bacaan Injil, para rasul malah meminta kepada Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pergi untuk mencari penginapan dan makanan, padahal mereka dalam kondisi tidak memiliki penginapan dan tidak memiliki makanan.
Aneh bukan? Orang yang sudah tidak punya rumah dan tidak punya makanan malah diminta pergi. Pendeknya, "Jangan ganggu kami, kami ini repot! Memikirkan kebutuhan sendiri saja pusing kok memikirkan kebutuhanmu! Apa reaksi Yesus? YESUS meminta para murid untuk memberi mereka makan!! "Kamu harus memberi mereka makan!!" Padahal bekal yang ada hanya lima roti dan dua ikan! "Bagaiamana mungkin!!" pikir para murid-Nya? Di situlah letak "kekurang percayaan para murid pada YESUS!" Siapakah YESUS itu? Sudah sekian lama bergaul dan bersama YESUS, mereka toh juga belum menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya.
Karena itu dibenak para rasul yang ada itu "Kemustahilan” untuk memberi 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan. Dalam keraguan dan kebimbangan karena "jalan buntu", Yesus mengajak para murid-Nya untuk memohon kepada Allah Bapa, "Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian membagi-bagi roti dan memberikannya kepada para murid supaya dibagikan kepada orang banyak!"
Dengan mengajak para murid bersyukur dan mengucapkan berkat, TUHAN YESUS mau mengubah gaya berpikir mereka dari kesempitan cinta diri menjadi sikap murah hati. "Kelaparan" manusia bukanlah sekedar kelaparan makanan dalam arti soal makan nasi dsb..
Lebih dari itu, ada banyak orang yang "memiliki kekayaan yang berlimpah" tetapi tidak mampu membagikan kepada orang lain karena dirinya sendiri masih "lapar", yakni lapar rohani...Dia masih merasa kurang dicintai Allah dan sesamanya. Bagaimana orang yang kering KASIH itu bisa berbagi kepada sesama ?.
Dengan mengucapkan berkat, para murid dan orang banyak itu diajak Yesus untuk menyadari diri mereka masing-masing bahwa kita itu diambil dan diciptakan ALLAH BAPA karena KASIH. Harga diri dan nilai martabat kita tidak ditentukan oleh "segala milik" kita, melainkan ditentukan oleh KASIH ALLAH BAPA. Orang yang mengalami dirinya sungguh diterima dan diperhatikan ALLAH BAPA, dia akan mudah untuk tergerak berbagi dengan sesama. Keyakinan " KASIH ALLAH BAPA” itulah yang senantiasa diperbaharui oleh Roh Kudus setiap kali kita ikut dalam Perjamuan Kudus.
Demikianlah juga orang banyak yang diajak Yesus berdoa, akhirnya mereka menyadari dicintai / di kasihi ALLAH BAPA walau hidup tanpa penginapan. Tetapi orang bepergian, pastilah dari sekian banyak orang mereka membawa bekal. Namun, siapa orang yang tidak cemas dan kuatir kalau diminta membagikan kepada sesama yang lebih kurang padahal bekal mereka sendiri sedikit. Nah doa TUHAN YESUS kepada Bapa, meneguhkan iman mereka supaya mereka tidak cemas dan kuatir akan masa depan mereka melainkan tetap penuh pengharapan berbagi bekal dengan sesama. Apa yang terjadi kemudian? Ada 12 bakul penuh makanan tersisa.
Itulah sebabnya, setiap kali kita merayakan Perjamuan Kudus kita diajak untuk hidup seturut gaya hidup KRISTUS yang mau berbagi hidup-Nya bagi sesama, bahkan dengan resiko kematian sekalipun. "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" .... "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" (1 Kor 11:25-26)
Marilah Saudaraku, kita berbagi berkat bagi saudara2 kita yang membutuhkan pertolongan kita terutama bagi anak2 yatim piatu dan janda2 yang berada dirumah2 jompo......AMEN.
TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga .....AMEN.
Indah Pada Waktunya ...
Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.
Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.
Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.
Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.
Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.
Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."
Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.
Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.
Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.
Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. (Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)
Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.
(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... " (Pengkotbah 3:11)
Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti, Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti, Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu.
Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.
Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.
Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.
Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.
Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."
Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.
Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.
Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.
Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. (Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)
Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.
(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... " (Pengkotbah 3:11)
Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti, Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti, Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu.
SELALU ADA CARA YANG TERBAIK
Mungkin pertanyaan “MENGAPA” sering muncul dan dilontarkan setiap orang, termasuk saya sendiri. Ketika kita merasa doa tidak terjawab, ketika kita merasa doa seperti tidak sampai ke telinga Tuhan. Saya hafal doa Bapa Kami yang Tuhan ajarkan, sejak kecil saya selalu berdoa demikian. Tetapi untuk dapat memahami arti doa tersebut saya tidak dapat hanya menghafal saja. Tuhan mengajar saya lewat berbagai pengalaman hidup. MENGAPA DOA SAYA TIDAK TERJAWAB ? Ada beberapa hal yang harus saya bereskan dengan Tuhan , diantaranya adalah pemberesan dosa, juga Tuhan ajar saya untuk bersabar oleh karena belum waktunya, suatu saat saya diajar untuk mengerti bahwa doa saya tidak memberi tempat pada kehendakNYA. Ternyata faktor yang ke tiga inilah yang sering dialami oleh banyak anak-anak Tuhan. Untuk membereskan dosa, dan kesabaran, mungkin dapat dilakukan. Tetapi UNTUK MENYERAHKAN SEPENUHNYA PADA KEHENDAK TUHAN YANG TERJADI, ini yang sangat sulit dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Oleh sebab masih terlalu kuatir.
Matius 6:10 Datanglah Kerajaan-MU, jadilah Kehendak-MU
Pemberesan dosa dan menunggu waktu Tuhan memang penting, Tetapi yang terutama adalah Penyerahan total sepenuhnya pada kehendakNYA. Hal ini menunjukkan penundukan diri kepadaNYA. Menunjukkan bahwa kita sangat mempercayaiNYA dengan sepenuh hati. Sehingga kita dapat menerima segala apapun yang terjadi sebagai jawaban doa kita, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dapat menerima apapun kehendak Tuhan berarti mencintai DIA dengan sepenuh hati.
Perbaiki cara kita berdoa, dengan menyerahkan penuh atas kehendakNYA. Sehingga kita tidak usah bertanya lagi “Mengapa ?” Berkali-kali Tuhan ajar saya untuk dapat mengutamakan kehendak Tuhan dalam doa-doa saya. DAN MEMANG DIA MEMBUKTIKAN BAHWA YANG DIBERIKAN-NYA SEBAGAI JAWABAN DOA, ADALAH YANG TERBAIK BUAT SAYA. DAN SEMUA YANG TIDAK PERNAH MUNCUL DALAM PEMIKIRAN KITA. Dalam sebuah persoalan kecil sekalipun Tuhan mengajar kita berdoa untuk mengutamakan kehendakNYA.
kemarin waktu saya dalam perjalanan menggunakan taxi, Tuhan masih mengajar untuk berserah dengan kehendakNYA.
Waktu itu saya mendapatkan taxi dengan sopir yang tidak sopan dan tidak bertanggung jawab. Untuk meminta berhenti dan pindah taxi keadaan saya tidak memungkinkan sebab berada pada daerah yang tidak ada taxi lewat. Naluri saya mengatakan keadaan sangat berbahaya, saya berdoa pada Tuhan mohon perlindungan dan hikmat apa yang harus saya lakukan. Sepanjang jalan sopir tersebut terus menunjukkan tanda-tanda tidak baik. Saya berserah total pada Tuhan, dan percaya bahwa IA akan menjawab doa saya sesuai dengan caraNYA, bukan dengan cara yang terpikir oleh saya, dan saya percaya terjadilah kehendakNYA yang pasti terbaik untuk saya. Dan di luar dugaan saya, taxi tersebut tiba-tiba berhenti di tempat ramai dekat sebuah Mall, oleh karena tiba-tiba mogok. Sopirnya heran dan tidak mengerti mengapa mobilnya bisa seperti ini. Lalu saya segera turun dan membayar. Saya langsung menuju Mall dan menunggu taxi yang lain.
Saya sangat bersyukur Tuhan melepaskan saya dari bahaya dalam perjalanan dengan orang yang tidak sopan dan mencurigakan. Sebab begitu banyak kejahatan di dalam taxi. Dan yang paling membuat saya bahagia, waktu saya mengganti dengan taxi lain, saya diberi kesempatan untuk bersaksi betapa Tuhan Yesus itu baik. Dan akhirnya pembicaraan kami di dalam taxi itu hanya tentang kebaikan TUHAN, walau pun sopir itu bukan kristiani. Dia bahagia sekali mendengar tentang kebaikan YESUS.
Tidak pernah terduga caraNYA menjawab doa dan menolong kita. Tetapi semua adalah terbaik bagi kita asal kita percaya. Hingga tidak perlu bertanya MENGAPA DOAKU TIDAK DI JAWAB ? Biarkan DIA MELAKUKAN DENGAN CARA-NYA untuk menjawab doa kita. BUKAN KEHENDAK KITA YANG KITA PAKSAKAN. Apapun pergumulan kita, persoalan kita, berdoalah minta pertolongan TUHAN, tetapi berilah KEBEBASAN PADA-NYA UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK-NYA. (Amin)
Mungkin pertanyaan “MENGAPA” sering muncul dan dilontarkan setiap orang, termasuk saya sendiri. Ketika kita merasa doa tidak terjawab, ketika kita merasa doa seperti tidak sampai ke telinga Tuhan. Saya hafal doa Bapa Kami yang Tuhan ajarkan, sejak kecil saya selalu berdoa demikian. Tetapi untuk dapat memahami arti doa tersebut saya tidak dapat hanya menghafal saja. Tuhan mengajar saya lewat berbagai pengalaman hidup. MENGAPA DOA SAYA TIDAK TERJAWAB ? Ada beberapa hal yang harus saya bereskan dengan Tuhan , diantaranya adalah pemberesan dosa, juga Tuhan ajar saya untuk bersabar oleh karena belum waktunya, suatu saat saya diajar untuk mengerti bahwa doa saya tidak memberi tempat pada kehendakNYA. Ternyata faktor yang ke tiga inilah yang sering dialami oleh banyak anak-anak Tuhan. Untuk membereskan dosa, dan kesabaran, mungkin dapat dilakukan. Tetapi UNTUK MENYERAHKAN SEPENUHNYA PADA KEHENDAK TUHAN YANG TERJADI, ini yang sangat sulit dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Oleh sebab masih terlalu kuatir.
Matius 6:10 Datanglah Kerajaan-MU, jadilah Kehendak-MU
Pemberesan dosa dan menunggu waktu Tuhan memang penting, Tetapi yang terutama adalah Penyerahan total sepenuhnya pada kehendakNYA. Hal ini menunjukkan penundukan diri kepadaNYA. Menunjukkan bahwa kita sangat mempercayaiNYA dengan sepenuh hati. Sehingga kita dapat menerima segala apapun yang terjadi sebagai jawaban doa kita, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dapat menerima apapun kehendak Tuhan berarti mencintai DIA dengan sepenuh hati.
Perbaiki cara kita berdoa, dengan menyerahkan penuh atas kehendakNYA. Sehingga kita tidak usah bertanya lagi “Mengapa ?” Berkali-kali Tuhan ajar saya untuk dapat mengutamakan kehendak Tuhan dalam doa-doa saya. DAN MEMANG DIA MEMBUKTIKAN BAHWA YANG DIBERIKAN-NYA SEBAGAI JAWABAN DOA, ADALAH YANG TERBAIK BUAT SAYA. DAN SEMUA YANG TIDAK PERNAH MUNCUL DALAM PEMIKIRAN KITA. Dalam sebuah persoalan kecil sekalipun Tuhan mengajar kita berdoa untuk mengutamakan kehendakNYA.
kemarin waktu saya dalam perjalanan menggunakan taxi, Tuhan masih mengajar untuk berserah dengan kehendakNYA.
Waktu itu saya mendapatkan taxi dengan sopir yang tidak sopan dan tidak bertanggung jawab. Untuk meminta berhenti dan pindah taxi keadaan saya tidak memungkinkan sebab berada pada daerah yang tidak ada taxi lewat. Naluri saya mengatakan keadaan sangat berbahaya, saya berdoa pada Tuhan mohon perlindungan dan hikmat apa yang harus saya lakukan. Sepanjang jalan sopir tersebut terus menunjukkan tanda-tanda tidak baik. Saya berserah total pada Tuhan, dan percaya bahwa IA akan menjawab doa saya sesuai dengan caraNYA, bukan dengan cara yang terpikir oleh saya, dan saya percaya terjadilah kehendakNYA yang pasti terbaik untuk saya. Dan di luar dugaan saya, taxi tersebut tiba-tiba berhenti di tempat ramai dekat sebuah Mall, oleh karena tiba-tiba mogok. Sopirnya heran dan tidak mengerti mengapa mobilnya bisa seperti ini. Lalu saya segera turun dan membayar. Saya langsung menuju Mall dan menunggu taxi yang lain.
Saya sangat bersyukur Tuhan melepaskan saya dari bahaya dalam perjalanan dengan orang yang tidak sopan dan mencurigakan. Sebab begitu banyak kejahatan di dalam taxi. Dan yang paling membuat saya bahagia, waktu saya mengganti dengan taxi lain, saya diberi kesempatan untuk bersaksi betapa Tuhan Yesus itu baik. Dan akhirnya pembicaraan kami di dalam taxi itu hanya tentang kebaikan TUHAN, walau pun sopir itu bukan kristiani. Dia bahagia sekali mendengar tentang kebaikan YESUS.
Tidak pernah terduga caraNYA menjawab doa dan menolong kita. Tetapi semua adalah terbaik bagi kita asal kita percaya. Hingga tidak perlu bertanya MENGAPA DOAKU TIDAK DI JAWAB ? Biarkan DIA MELAKUKAN DENGAN CARA-NYA untuk menjawab doa kita. BUKAN KEHENDAK KITA YANG KITA PAKSAKAN. Apapun pergumulan kita, persoalan kita, berdoalah minta pertolongan TUHAN, tetapi berilah KEBEBASAN PADA-NYA UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK-NYA. (Amin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar