Jumat, 18 Maret 2011

Asyik!!! Doaku Sementara Tidak Dijawab...

“Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku” didapat dalam kitab Mazmur 22:2.

Asyik!!! Doaku Sementara Tidak Dijawab.

hahaa..picture-nya ga nyambung yachh..emank sengaja:)*


Definisi alamiah manusia akan Tuhan yang baik adalah Tuhan yang mengabulkan segala permohonan, menyetujui dan memberkati semua rencana, bersegera menjawab segala doa, memberi segala permintaan dan membawa kita pada hidup yang nyaman, bebas dari hal-hal yang membuat kita harus bergumul keras dan kondisi situasi yang tidak menyenangkan. 

Pada intinya itulah yang diharapkan manusia dari Tuhan, bila Tuhan melakukan semua yang diminta maka barulah dikatakan bahwa Tuhan itu baik adanya. Bukankah ini mirip gambaran seorang anak kecil yang bila semua keinginannya dituruti bapanya maka baru akan mengatakan bahwa bapanya baik, bapa idamannya.

Namun bila ia tidak dituruti dalam satu hal akan menganggap dirinya kurang dikasihi? Atau seorang anak remaja yang dilarang pacaran karena masih terlalu belia akan menuduh orang tuanya kuno, kolot, kurang pengertian? Apakah kebaikan Tuhan hanya diukur dengan seberapa Dia menuruti keinginan kita? Tuhan Yesus bukan Doraemon yang selalu memenuhi permintaan Nobita-Nobita Kristen dengan kantung (baca: kuasa dan kasihNya) ajaibnya.

“Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepadaNya.” Kitab Ulangan 4:7

Bangsa Israel sudah mengalami Tuhan yang begitu dekat dengan mereka, yang memelihara hidup mereka hari demi hari, memimpin mereka siang dan malam. Bagaimana kemudian Tuhan seakan-akan menjauh dari umatNya? Tuhan sendiri berjanji Ia tidak akan sekali-kali meninggalkan umatNya.

“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ibrani 13:5b

Ternyata itu dipengaruhi persepsi kekanak-kanakan kita yang menganggap jauh dekat dengan kita dapat diukur dari jawabanNya atas doa dan seruan kita! Dia kita rasakan dekat bila Dia menjawab kita dan Dia kita katakana jauh bila belum menjawab kita. Jadi kitalah yang memberi definisi Dia jauh atau dekat kepada kita. Bukankah ini definisi seenaknya sendiri?
Usaha apapun yang dilakukan manusia untuk mengenal Dia dengan lebih dekat, tidak akan membuat mereka sanggup mengenal Tuhan dengan benar. Tuhan hanya bisa dikenal bila Ia sendiri mewahyukan diriNya kepada umatNya.

Umatku binasa karena tidak mengenal Allah:karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imamKu;dank arena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu” Hosea 4:6

Cara Tuhan memperkenalkan diriNya seringkali tidak seperti yang diinginkan manusia. Umat Tuhan sering merasa mengenal Dia padahal pengenalan itu sering tidak benar, sehingga diperlukan roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

“Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” Efesus 1:17

Sebelum Ia memperkenalkan dirinya sebagai Tuhan yang menyediakan segala sesuatu, Jehova Jireh, kepada Abraham, Ia memerintahkan Abraham untuk menyerahkan anak yang sudah ia pergumulkan berpuluh-puluh tahun sebagai korban persembahan di gunung Moria. Setelah Abraham sungguh-sungguh mentaatiNya barulah Ia menyatakan dirinya sebagai Tuhan yang menyediakan segala sesuatu.

Bila orang percaya tidak terikat dengan berkat-berkatNya melebihi terikat kepadaNya maka sebenarnya mereka sudah berada pada posisi yang benar untuk menerima sgala penyediaan Tuhan bagi hidup mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar