Kamis, 20 Januari 2011

           MONEY, I LOVE YOU FULL!!!

  
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka:
“Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Markus 10:23)

Suatu kali saya mendengar penuturan seorang kawan yang memiliki uang yang banyak tapi sangat pelit untuk menggunakannya bagi pekerjaan Tuhan.


Berbagai dalih dikatakannya, mulai dari ketidakpercayaan pada pengelolaan uang di gereja tempatnya beribadah, gerejanya sudah kaya, lebih senang langsung memberikan uangnya pada yang miskin, dan ia pandai mengutip ayat-ayat yang dicomot sebagian untuk membenarkan tindakannya.


Bahkan uang perpuluhanpun enggan ia kembalikan pada Tuhan melalui gereja dimana ia beribadah.


Lalu saya bertanya jika ia mempunyai begitu banyak kecurigaan dan keberatan terhadap gerejanya itu, mengapa ia tetap ikut beribadah di sana?


Mengapa tidak mencari gereja yang lebih sempurna seperti yang diharapkannya? Tapi tidak satu jawaban pun yang dapat ia berikan.


Saya yakin kalau ia menyadari jika yang menjadi masalah adalah dirinya bukan pada gerejanya.


Saat itu saya disadarkan dengan apa yang dikatakan firman Tuhan jika akar kejahatan bukanlah memiliki uang tapi mencintainya.


Ketika manusia terikat pada harta kekayaannya, sangat sulit baginya untuk memprioritaskan Tuhan ataupun misi dan panggilannya.


Setiap orang percaya yang Tuhan percayakan harta benda yang banyak hendaknya selalu menyadari kembali panggilan dan misinya di dunia ini.


Hartanya hanyalah sarana dan alat Tuhan yang dititipkan untuk dikelola bagi pekerjaan Tuhan.


Jika kita sampai terikat olehnya, bukan hanyatidak bisa menghadirkan kerajaan Allah dalam dunia ini, bahkan dirinyapun akan sulit untuk masuk dalam Kerajaan Allah ini.


Jadi, bagaimana dengan cara Anda memandang harta benda yang Tuhan percayakan? Sudahkah mendukung untuk pelebaran kerajaan Allah di bumi ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar