Kamis, 20 Januari 2011

 APEL BUAT YESUS

“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14)

Ada tradisi di suatu daerah tatkala Natal tiba. Orang-orang akan kegereja mempersembahkan hadiah Natal untuk bayi Yesus di altar. Konon,tangan bayi Yesus yang dipangku Maria akan terulur untuk meraih hadiahyang paling dikenan. Bertahun-tahun lalu Herman,seorang tukang arloji ingin mempersembahkan sesuatu yang indah buat Yesus. Lalu ia menciptakan arloji klasik yang sangat indah. Tiap bagian dibuat sangat detail. Hermanmengerjakannya dengan antusias meski tak seorangpun yang tahu. Dia menghabiskan uangnya untuk arloji nan indah itu. Saat Natal tiba, diahendak mempersembahkan arloji itu sebagai bingkisan Natal bagi Yesus.Tanpa diduga beberapa polisi datang mengambil arlojinya dan memaksanya menerima uang 1000 dolar sebagai pengganti. Tapi Herman tidak maumenerima uang. Polisi suruhan walikota itu bergegas membawa arlojinya.“Itu hadiah untuk Yesus, tidak dijual, bawa saja uangmu” teriaknya dalamtangis.



Dalam setengah putus asa, ia tetap ke gereja. Dia melihat sebuah apel di lemari, lalu dibungkusnya sebagai hadiah. “Yesus, hanya inilah yang kupunya sekarang.




Aku persembahkan untukMu”, gumamnya lirih.Di gereja, Hermanlah yang terakhir mempersembahkan bingkisan Natalnya, karena dia tidak ingin umat lain mengejeknya saat mempersembahkan apel di altar. Tiba-tiba suasana menjadi sangat riuh.Mujizat terjadi.


Tangan bayi Yesus terulur untuk pertama dan terakhir kali saat menyambut hadiah apel dari tangan Herman. Sukacitanya begitu meluap bukan hanya karena Yesus ‘suka’ apel, tetapi ia melihat arlojinya, yang maha indah, yang diambil paksa dari rumahnya, ternyata dipersembahkan juga bagi Yesus oleh walikota.


Sahabat , cerita itu mungkin saja hanya sebuah legenda,tapi satu hal penting bagi kita menyambut Natal kali ini inginkah kita mempersembahkan apa yang indah dan mahal dalam hidup kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar