Suatu  ketika, seorang ibu yang juga menjadi pekerja gereja  sedang menunggui  anaknya yang diopname di Rumah Sakit.
   Setelah beberapa waktu,
 secara  bergantian ada orang-orang yang datang menjenguk anaknya.
Beberapa di  antara mereka  berpikir bahwa keadaan ini disebabkan oleh dosa ibunya.
  “Ibu melakukan dosa apa sehingga Tuhan menghukum anak ini?”
 begitulah  salah satu nasihat bernada menghakimi yang harus diterimanya.
 Meskipun  tidak enak, ia tetap berusaha menerimanya sebagai bentuk didikan Tuhan  dalam hal kerendahan hati.
Seandainya kita berada di antara  kerumunan orang banyak pada waktu perempuan pelacur itu sedang pasrah  menerima penghakiman dari orang lain, mungkin kita ingin menjadi orang  yang ikut melempar batu juga, bahkan kalau bisa menjadi orang pertama  dengan batu paling besar. Perempuan ini memang bersalah, tapi ia lebih  memerlukan belas kasihan daripada penghakiman. Ketika kedapatan sedang  berzinah, perempuan pelacur ini tentu memahami perlakuan yang akan  diterimanya. Ia sudah siap kalau pun harus dirajam dengan batu. Tetapi  Yesus bisa melihat jauh ke dalam hati perempuan itu, yang tidak bisa  dilihat oleh orang-orang yang berada di kerumunan. Mungkin saja, seraya  berjalan pulang, ada beberapa orang berkata dalam hatinya, “Kalau saja  tidak ada Yesus, pasti sudah mati perempuan itu!”
Jangan  menilai seseorang secara subyektif, atau sepihak, karena dengan demikian  kita telah menghakimi orang lain. Sebelum menilai orang lain, nilailah  dulu diri kita sendiri. Inilah yang dimaksud Yesus kala Dia mengatakan,  “Mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedang balok di  dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Mat. 7:3). Harus diakui, kita kerap  menghakimi orang dengan tujuan menutupi hal yang sebenarnya sedang  dilakukannya juga.
Latihlah diri kita untuk tidak cepat  menghakimi orang lain. Di hadapan Tuhan, kita tidak lebih benar  dibandingkan orang lain. Lagi pula, ingatlah bahwa ukuran yang kita  pakai untuk menghakimi orang lain, suatu saat ukuran tersebut akan kita  terima dari orang lain. Apa yang kita tabur akan kita tuai.
'renungan malam'
YESUS  mengasihi Anda...

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar