Minggu, 16 Januari 2011

" Life Begins at Forty "

Benarkah Life Begin at 40?



"At age 20, we worry about what others think of us. At 40, we don't care what they think of us. At 60, we discover they haven't been thinking of us at all" ~ Ann Landers
Benarkah "Life Begins at Forty"? Ann Landers dalam kutipan di atas mencantumkan usia 20, 40 dan 60 tahun. Apakah usia 40 adalah separuh perjalanan hidup kita? Tentu saja tidak. Walter B. Pitkin, seorang psikolog Amerika pada tahun 1932 meluncurkan buku yang berjudul "Life Begins at Forty". Pitkin bukan penggagas pertama kata-kata tersebut karena sebelum tahun 1932 kata-kata yang sama telah ada. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tulisan Pitkinlah yang membuat pemahaman terhadap "kehidupan dimulai pada usia 40 tahun" menjadi sangat populer. Ia mengatakan secara implisit bahwa suatu kearifan jika pertambahan kedewasaan adalah sehat secara emosional dan lebih realistis dari sikap percaya diri para remaja.Secara pribadi saya memaknai tulisan Pitkin sebagai suatu "peringatan" bagi kita semua. Peringatan yang ada jangan diartikan secara harafiah bahwa hidup kita baru dimulai sejak usia 40 sehingga banyak pasangan hidup yang terobsesi dengan kekuatan semu dibalik usia 40 (atau yang dikenal dengan istilah puber kedua) sehingga kehidupan rumah tangga mereka porak-poranda akibat perbuatannya sendiri. Harusnya usia 40 dipakai sebagai patokan umum perubahan alami dalam diri kita baik secara fisik, emosional dan spiritual serta persiapan kita untuk memasuki kehidupan selanjutnya.

Banyak diantara kita yang merasakan "perubahan diri" secara nyata ketika memasuki usia 40 tahun dan sejak saat itu perubahan secara terus tidak dapat dihindari dan terus berlanjut. Perubahan alami tidak menunggu kesiapan kita. Berbicara tentang perubahan seorang filsuf Yunani, Heraclitus mengatakan: "there is nothing permanent except change." Socrates juga mengatakan hal yang sama:"the only thing certain is change."  Saya mencoba memperjelas peringatan bagi diri kita bahwa di dunia ini "selain perubahan, kematian adalah kepastian berikutnya!" Oleh karena itu seharusnya kita menggunakan momentum usia 40 tahun sebagai dasar untuk melakukan perubahan ke arah yang positif secara terus menerus sampai akhir hidup kita. Siapapun boleh menolak momentum perubahan yang ada dan bagi mereka judul lainnya yang tepat untuk disimak adalah: "Death Begins at Forty."  Apakah masih cukup banyak waktu yang tersedia bagi kita untuk melakukan perubahan? Haruskah perubahan itu dilakukan disaat kita berusia 50 atau 60 tahun?

Prof Keith Wesnes, dari Cognitive Drug Research Ltd, suatu perusahaan penelitian swasta menemukan bahwa orang-orang yang berusia 40 bertambah buruk dalam hal daya ingat, mengingat dan mengenal. Melalui kajian terhadap 2.282 orang dengan usia antara 18-87 tahun ditemukan bahwa memasuki usia 40 terdapat kekurangan diri secara alami berupa kelalaian, konsentrasi dan fokus. Walaupun kecerdasan secara umum relatif stabil, para psikolog berpendapat bahwaketerampilan mental setiap hari seperti daya ingat nomor telepon atau nama seseorang, menunjukkan tanda-tanda penurunan sejak usia 40 ke atas.

LIFE BEGINS AT TWENTYPerubahan jaman sangat terasa dan memberikan dampak yang besar bagi tingkat kedewasaan kita. Saya sangat optimis suatu hari nanti akan terjadi pergeseran bahwa "life begins at twenty". Perubahan jaman akan melahirkan keseimbangan baru dalam kehidupan kita. Jika hal itu terjadi, sisa waktu yang tersedia bagi kita untuk menikmati kehidupan akan menjadi lebih berarti.

Seperti perkataan Heraclitus dan Socrates tentang "perubahan (change)", harus dikaitkan dengan "pertumbuhan (growth) ." Usaha manusia dalam kehidupan adalah mencari atau menemukan keseimbangan baru ditengah kematangan sekaligus penurunan diri baik secara fisik, mental dan spiritual. Pilihan harus diambil untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup agar tidak tergerus keausan secara dini. Untuk memperoleh suatu keuntungan (apapun bentuknya), kita harus melakukan perubahan sekarang juga. Bertanding dengan perubahan adalah cara terbaik untuk mengubah kecenderungan negatif yang masih ada dalam diri kita. Bagaimana caranya kita melakukan perubahaan? Satu-satunya cara adalah belajar tentang perubahan itu sendiri, temukan apa yang harus diubah dan mewujudkannya dalam tindakan. Perubahan adalah pilihan, tidak lebih dari itu. Bagi mereka yang tidak mau berubah, ingat perkataan George Bernard Shaw: "every man over forty is a scoundrel."
Robertus Sampara Lie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar