" Life Begins at Forty "
Benarkah Life Begin at 40?
"At age 20, we worry about what  others think of us. At 40, we don't care what they  think of us. At 60, we discover they haven't been  thinking of us at all" ~ Ann Landers
Benarkah "Life  Begins at Forty"? Ann Landers dalam kutipan di atas mencantumkan  usia 20, 40 dan 60 tahun. Apakah usia 40 adalah separuh perjalanan hidup  kita? Tentu saja tidak. Walter B. Pitkin, seorang psikolog  Amerika pada tahun 1932 meluncurkan buku yang berjudul "Life Begins  at Forty". Pitkin bukan penggagas pertama kata-kata tersebut karena  sebelum tahun 1932 kata-kata yang sama telah ada. Namun tidak dapat  dipungkiri bahwa tulisan Pitkinlah yang membuat pemahaman terhadap "kehidupan  dimulai pada usia 40 tahun" menjadi sangat populer. Ia mengatakan  secara implisit bahwa suatu kearifan jika pertambahan kedewasaan adalah  sehat secara emosional dan lebih realistis dari sikap percaya diri para  remaja.Secara pribadi saya memaknai tulisan Pitkin sebagai suatu "peringatan" bagi  kita semua. Peringatan yang ada jangan diartikan secara harafiah bahwa  hidup kita baru dimulai sejak usia 40 sehingga banyak pasangan hidup  yang terobsesi dengan kekuatan semu dibalik usia 40 (atau yang  dikenal dengan istilah puber kedua) sehingga kehidupan rumah tangga  mereka porak-poranda akibat perbuatannya sendiri. Harusnya usia 40  dipakai sebagai patokan umum perubahan alami dalam diri kita baik secara  fisik, emosional dan spiritual serta persiapan kita untuk memasuki  kehidupan selanjutnya.
Banyak diantara kita yang  merasakan "perubahan diri" secara nyata ketika memasuki usia 40  tahun dan sejak saat itu perubahan secara terus tidak dapat dihindari  dan terus berlanjut. Perubahan alami tidak menunggu kesiapan kita.  Berbicara tentang perubahan seorang filsuf Yunani, Heraclitus  mengatakan: "there is nothing permanent except change." Socrates  juga mengatakan hal yang sama:"the only thing certain is change."  Saya  mencoba memperjelas peringatan bagi diri kita bahwa di dunia ini "selain  perubahan, kematian adalah kepastian berikutnya!" Oleh karena itu  seharusnya kita menggunakan momentum usia 40 tahun sebagai dasar untuk  melakukan perubahan ke arah yang positif secara terus menerus sampai  akhir hidup kita. Siapapun boleh menolak momentum perubahan yang ada dan  bagi mereka judul lainnya yang tepat untuk disimak adalah: "Death  Begins at Forty."  Apakah masih cukup banyak waktu yang tersedia  bagi kita untuk melakukan perubahan? Haruskah perubahan itu dilakukan  disaat kita berusia 50 atau 60 tahun?
Prof Keith Wesnes,  dari Cognitive Drug Research Ltd, suatu perusahaan penelitian swasta  menemukan bahwa orang-orang yang berusia 40 bertambah buruk dalam hal daya  ingat, mengingat dan mengenal. Melalui kajian terhadap 2.282 orang  dengan usia antara 18-87 tahun ditemukan bahwa memasuki usia 40  terdapat kekurangan diri secara alami berupa kelalaian, konsentrasi  dan fokus. Walaupun kecerdasan secara umum relatif stabil, para  psikolog berpendapat bahwaketerampilan mental setiap hari  seperti daya ingat nomor telepon atau nama seseorang, menunjukkan  tanda-tanda penurunan sejak usia 40 ke atas.
LIFE BEGINS  AT TWENTYPerubahan jaman sangat terasa dan memberikan dampak yang besar  bagi tingkat kedewasaan kita. Saya sangat optimis suatu hari nanti akan  terjadi pergeseran bahwa "life begins at twenty". Perubahan  jaman akan melahirkan keseimbangan baru dalam kehidupan kita. Jika hal  itu terjadi, sisa waktu yang tersedia bagi kita untuk menikmati  kehidupan akan menjadi lebih berarti.
Seperti perkataan Heraclitus dan Socrates tentang "perubahan  (change)", harus dikaitkan dengan "pertumbuhan (growth) ."  Usaha manusia dalam kehidupan adalah mencari atau menemukan  keseimbangan baru ditengah kematangan sekaligus penurunan diri baik  secara fisik, mental dan spiritual. Pilihan harus diambil untuk  mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup agar tidak tergerus  keausan secara dini. Untuk memperoleh suatu keuntungan (apapun  bentuknya), kita harus melakukan perubahan sekarang juga. Bertanding  dengan perubahan adalah cara terbaik untuk mengubah kecenderungan  negatif yang masih ada dalam diri kita. Bagaimana caranya kita melakukan  perubahaan? Satu-satunya cara adalah belajar tentang perubahan itu  sendiri, temukan apa yang harus diubah dan mewujudkannya dalam  tindakan. Perubahan adalah pilihan, tidak lebih dari  itu. Bagi mereka yang tidak mau berubah, ingat perkataan George Bernard  Shaw: "every man over forty is a scoundrel."
Robertus Sampara Lie 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar