Rabu, 26 Januari 2011

JANGAN DUDUK DI DEPAN PINTU

        JANGAN DUDUK DI DEPAN PINTU

“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17)

Pagi hari itu, seorang gadis yang telah berusia 25 tahun duduk di anak tangga di depan pintu rumahnya. Anak tangga itu memang nyaman untuk diduduki. Selang beberapa menit muncullah ibunya yang baru pulang dari rumah, sambil marah mengatakan, “Ayo berdiri, jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapat suami!”

Perkataan sang Ibu menunjukkan tentang kepercayaannya akan mitos yang diturunkan turun temurun dari generasi sebelumnya, sampai pada akhirnya menjadi sebuah keyakinan dalam dirinya.  Apa yang dikatakan, dilakukan oleh seseorang sesungguhnya merupakan manifestasi dari apa yang diyakininya. Demikian pula kita sebagai orang percaya (orang beriman), seharusnya dalam berkata-kata, berpikir, dan bertindak didasarkan atas apa yang kita imani.

Seorang yang beriman kepada Yesus Kristus tidak cukup dengan mengaku, “Saya percaya!” tetapi pengakuan dan keyakinan iman itu harus dapat diwujudkan juga dalam perbuatan. Dengan tegas, Yakobus 2:17 menuliskan kepada orang percaya “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”

“Keyakinan yang salah akan menghasilkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang salah, sebaliknya keyakinan yang benar akan menghasilkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang benar pula.” Jadi, tunggu apa lagi? Mari lahirkan perbuatan-perbuatan yang benar dari iman kita yang benar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar